Thursday, September 24, 2015

REUNITED!

Happy Idul Adha everyoneee. Selamat berbagi ke sesama :)

Besok pagi-pagi, harus ke Surabaya, terus ke Solo bareng-bareng sama anak-anak buat reuni angkatan assalaam hari Sabtunya. Too much excited. Ketemu saudara-saudara lama, ketemu guru-guru yang dirindukan sejak lama, dan pulang ke rumah bareng teman-teman seangkatan pertama kali sejak terakhir lulus 5 tahun yang lalu. Rumah? Yes, you know what i mean. Assalaam itu rumah buat saya sejak 2004 waktu pertama kali tinggal di sana. Dan sampai sekarang, tiap ke sana, entah buat jenguk adik, atau sekedar main melepas rindu, saya selalu merasakan sensasi yang sama, hangat dan damai, layaknya orang pulang ke rumahnya. Semoga besok lusa rasanya masih sama, bahkan jauh lebih nyaman dengan teman-teman seangkatan ya. Aaamiin.

Too much excited will kill you softly, Han. Iya, saya sadar akan hal itu. Tapi gimana ya cara ngontrol perasaan yang menggebu-gebu ini? Lebay? Nggak apa, sudah biasa hehe. Just write down all my feelings after eat meat-meat-and meat again all the day. 

Apa yang benar-benar saya rindukan dari Assalaam? Pertama, tentu saja, semua teman-teman dekat saya yang sudah seperti keluarga. Kedua, ustadz-ustadzah yang sudah seperti orang tua. Ketiga, masjid assalaam dan segala keteduhannya. Keempat, makanan resto dan kantin, terutama tempe bacem tipis yang bumbunya sering sampai netes-netes yang cuma ada di kantin, bukan koper, em koperasi i mean, hehe. Kelima, Sabikaaa. Of coursee. Masih banyak sih, tapi takut melow kalo semuanya ditulis sekarang hehehe. Sedihnya, cuma bisa seharian di sana. Padahal dari hati yang terdalam, pengen banget sampe 3-4 hari lah minimal, hahaha. Tapi apalah daya. 

Sedikit bahas reuni nih. Ada banyak orang yang melihat reuni sebagai ajang pamer pencapaian diri, ajang pembuktian sudah sejauh apa kita lari mengejar masa depan. Yah nggak bisa dipungkiri sih, saya juga ngerasa mules dan deg-degan kalo nanti saya ternyata paling nggak kece, paling nggak banget soalnya nggak punya pekerjaan mentereng, dan rasanya saya nggak punya apa-apa buat dibanggakan, buat diceritakan panjang lebar. Tapi, jauh di dalam hati, sebenarnya yang saya butuhkan dengan reuni dan ketemu temen-temen SMP-SMA ini adalah to make me realize, kalo ternyata bukan cuma saya yang lagi berproses, bukan cuma saya yang masih meraba-raba masa depan, melihat teman-teman berubah jadi lebih dewasa, jadi lebih tertata, jadi lebih cantik, itu perasaan yang bikin lega. Kalo ternyata kita semua memang sedang berubah, sedang berproses, ntah itu ke arah yang lebih buruk, atau lebih baik. Dan semoga reuni ini bisa mengingatkan saya dan teman-teman untuk terus saling mendukung agar perubahan itu berjalan ke arah yang lebih baik. Bukan sebaliknya.

Aaaaargh, i miss Assalaam. 


Sunday, September 20, 2015

READY FOR MONDAY

this lovely image from here
Life update. Hari-hari ini mood lagi naik turun banget, hehe. Saya merasa sangat picik dan kerdil, ukuran kebahagian berasal dari likes, share dan comment di akun LINE @ yang baru saya launch 2 minggu yang lalu. Sooo exhausted. Menghasilkan 5 post tanpa copas, dan harus mengintisari percakapan sehari-hari bareng Mama. Dikiranya diawal pas mau mulai, ah simpel. Gampang mah post sehari 5x ini. Ternyataaaa...fiuh.

Jadi gampang banget capek, dan nggak bisa fokus lama-lama. Bahkan waktu ibadahpun pikiran kemana-mana, cari ide ini itu, susah sekali buat diajak fokus. Maafkan hamba-Mu ini ya Allah. 
Wrapparcel pun berjalan agak tertatih-tatih. Meskipun Alhamdulillaaah masih ada aja orderan yang dateng, Subhanallah. Produk baru juga mau launch bentar lagi. Semoga aja semuanya lancar. 

Sedihnya, im all alone. Mengurus dua orang bayi seorang diri. Dibantu Mama sih, tapi kadang Mama sudah kebeban sama urusan kerjaan sehari-hari. Nggak tega kalo minta tolong urun rembuk jalan keluar buat masalah-masalah yang lain. Sampai kadang ngerasa cacat sosial buat ngobrol sama orang in real life. Terlalu lama di depan laptop. Very not healthy. 

Kayanya kurang bersyukur deh. Dan terlalu pengen cepet-cepet menghasilkan. Padahal sesuatu yang instan nggak akan bertahan lama Han. Sudah sadar dan mengamini itu sih, tapi godaan yang instan-instan selalu mengganggu, hehe. Yah, doain aja semoga saya kuat ya. Semoga otak ini bisa terus diajak mikir dari pagi sampai malam. Semoga fisik ini juga kuat, nggak sakit-sakit. Karena dibanding nikmat apapun, sehat itu nggak ada duanya. 

Daan, dengan segala kebisingan yang terus berderu di dalam otak saya, Senin selalu datang menawarkan banyak harapan. Setiap saya merasa minggu ini berlalu dengan kurang maksimal, atau saya kecewa dengan diri saya sendiri, Senin selalu menunggu sebagai pembuktian kalau harapan itu akan terus dan terus ada. Karena ternyata, kita hidup ini sangat-sangat membutuhkan asupan berupa harapan yang datang silih berganti. 

Thursday, September 17, 2015

Maybe I Need....


Kira-kira dua mingguan ini saya keranjingan buka web airbnb.com. Buat apa? Buat cari tempat bermalam selama di Solo, dan iseng-iseng masukin beberapa tempat buat wishlist. Ya kali-kali aja gitu suatu saat nanti bakal sampai ke tempat itu. Fuih, a lot of wish list place dan diem ngelamun macem-macem, Han. 

Let me tell you, airbnb's web so simple and amazing. Sangat sederhana, nggak ribet, user friendly dan sedikit sangat touching. Cobain deh. Mungkin kamu-kamu yang nggak ada rencana traveling deket-deket ini seperti saya, bakal tergerak hati dan pikirannya buat traveling, go somewhere, yang jauh, yang nggak pernah terbayangkan. 

Di bagian header homenya, ada beberapa video, (mungkin puluhan) yang tayang secara bergantian tanpa loading seperti buka youtube. Setiap video cuma berdurasi kira-kira 8-12 detik. Video-video tersebut berisikan kegiatan user airbnb saat traveling. Mulai dari adegan cari rumah untuk menginap, foto di tempat-tempat wisata, bangun tidur di kamar rental dalam keadaan nyamaan, dan hangatnya sambutan dari host-host yang ada. Aduh nggak bisa digambarin dengan kata-kata deh. Langsung liat aja biar tambah pengen traveling, hehe. 

Daaan itu semua soft selling yang sangat berhasil menurut saya. Pasti banyak orang seperti saya yang akan tergerak buat bepergian, dan merasakan sensasi menginap di tempat-tempat rent yang ditawarkan di sana. Thankyou airbnb yang sudah membangkitkan keinginan-keinginan melancong lebih jauh lagi. Nggak tau bisa terealisasi kapan, but im happy sudah punya sekian wish list yang menunggu untuk disinggahi. Maybe, I need traveling. Asap.  

Wednesday, September 9, 2015

DON'T SWEAT THE SMALL STUFF

image from here
Kemarin pagi, saya niatkan buat kirim pesanan yang sudah saya janjikan buat dikirim hari itu. Tapi waktu mau finishing, saya baru sadar kalo kain yang saya pakai kali ini jauh berbeda dengan kain-kain sebelumnya. Tampilan flower emojinya jadi sedikit berbeda. Padahal saya uda beli 'kain yang beda' itu dalam jumlah yang cukup banyak. Di moment-moment seperti itu, rasanya mental, emosi, tenaga dan pikiran saya sedang diuji. Pengen nangis. Akhirnya saya berusaha cooling down dengan tiduran sebentar daripada air mata mengalir. Lebay ya? Hmm coba rasain sendiri sensasinya. Keburu pesenan harus dikirim, ternyata kainnya salah, dan uda nggak ada budget buat beli kain lagi.

Sedihnya, di saat-saat kaya gitu, meskipun saya tau ini benar-benar kesalahan saya, tapi tetap ada keinginan buat nyalahin orang lain. Buat nggak ngakuin kalo cuma saya yang seharusnya bertanggung jawab. Waktu beli kain kemarin saya kan ditemani Mama, sebelum deal beli saya sempat tanya Mama, "Ma, bener yang ini kan?" trus Mama jawab "Emm, iya kayanya Han, alurnya, tebelnya sama kok". Akhirnya sambil tiduran saya SMS Mama, "Ma, kain kemarin ternyata salah Ma. Nggak bisa dipake. Padahal mau aku kirim bentar lagi." Setelah SMS terkirim, saya baru mikir banyak. Tujuan saya SMS ini apa? Biar Mama ngerasa bersalah juga? Biar rasa bersalah ini bukan cuma aku yang nanggung? Biar Mama bilang, "Maaf ya Han, seharusnya Mama tau kalo kain itu nggak sama", Atau apa?

Saya berusaha menyugesti diri saya sendiri. Han, ini cuma hal kecil. Kamu bisa aja nangis sekarang, atau kamu bangun pergi ke toko kain lagi, dan buat dari awal lagi. Masalah selesai. Kalo kamu cuma tiduran, berusaha nyalahin orang lain, masalahnya nggak akan selesai. Duit, modal, budget, apapun itu bisa dicari. Kamu uda komitmen dari awal buat bisnis, berarti untung, rugi, gagal, sukses, pun juga bakal setia datang silih berganti. Jangan ributin hal-hal kecil kaya gini. Jangan besar-besarin hal-hal yang kamu uda tau solusinya harus kaya gimana.

Thanks God, one lesson learned.


Friday, September 4, 2015

JOHN GREEN'S TED TALK AND CERITA DARI MAMA'S BLOG


Pagi ini, saya memutuskan untuk melihat video TED yang sudah saya tandai dengan"watch later" semalam. Judulnya "The Nerd's Guide to Learning Everything Online" yang dibawakan dengan sangat perfecto oleh penulis yang sedang naik daun, John Green. John Green, kaya pernah denger ya? Iya, John Green penulis serangkaian novel best seller mulai dari The Fault in Our Star, Looking for Alaska, sampai Paper Towns dan ada beberapa lagi novelnya, tapi saya lupa. 

Dalam speechnya kali ini, dia bercerita tentang analogi peta New York, masa-masa SMP-SMAnya, dan bagaimana dia bersyukur ada di dalam komunitas yang sangat mencintai belajar. Mereka saling mendukung tiap individu untuk terus berproses, mengerti konsep-konsep dasar, dan semua itu rata-rata mereka dapatkan dari luar kelas. Bukan melalui belajar di kelas yang menurut John Green terlalu kaku dan sangat konvensional. Dan dengan era mega internet sekarang ini, kita bisa belajar apa saja, kapan saja, dan dari mana saja. Tidak peduli kamu seorang profesor, murid sekolah dasar, atau mahasiswa yang sedang skripsian. Semuanya bisa saling belajar melalui postingan Tumblr, atau video Youtube yang maha dahsyat itu. And it so beautiful, when stranger ask something on comment about video, and someone who is stranger too answer that question. Kemauan belajar yang muncul dari hati karena kamu memang benar-benar ingin dan merasa butuh untuk mempelajarinya 1000x lebih indah daripada belajar karena tanggungan tugas, perintah guru, atau perintah atasan.  

Dan tiba-tiba saya menemukan alasan yang selama ini saya cari. Alasan kenapa saya dan Mama begitu bersemangat dan merasa ada kewajiban untuk segera memulai aksi nyata sebagai bentuk peduli kami. Mama dan saya sangat mengamini apa yang John Green sampaikan dalam speechnya, bahwa belajar itu bisa dari mana saja, tidak harus dari guru di kelas saat KBM, belajar bisa dari mana saja, dan cuma butuh dua hal, yaitu KEMAUAN DAN RASA KETERTARIKAN YANG BESAR. Mirip dan setipe waktu kita lagi jatuh cinta dengan seseorang, dan berusaha kepo apapun tentang orang itu. 

Kita melihat bahwa internet sangat-sangat bisa diandalkan untuk itu. Semua informasi bisa diakses disini. Siapapun bisa belajar apapun, kapanpun, dimanapun. Nah ini yang mulai jadi masalah dan menimbulkan kerisauan. Informasi yang beredar di internet ini lebih banyak positif atau negatifnya? Konten dalam bahasa Indonesia, atau web asli Indonesianya lebih banyak yang ke arah positif atau sebaliknya?



That's why we started this blog called, "CERITA DARI MAMA". Kami ingin sharing, belajar, dan ikut andil mewarnai informasi di internet dengan konten yang positif. Kami ingin memfasilitasi anak-anak yang mungkin mulai ada kemauan dan ketertarikan untuk belajar dengan informasi yang positif dan bermutu.

Jadi, kami memulai blog di wordpress (im sorry blogspot), dan akun official di LINE @. Oh? LINE @? Why? Iya, kita membuat akun di LINE @ karena kita melihat bahwa aplikasi ini bisa diakses dan bisa dishare dengan sangat mudah. Kita butuh platform yang sangat dekat dengan pembaca, yang tidak membutuhkan effort lebih untuk mengaksesnya. Dan semua solusi itu untuk sekarang ini kita lihat ada di LINE @. Selain itu, melihat potensi LINE @ yang cukup besar, tapi post-post yang berseliweran di sana lebih sering berisi quotes galau, masalah jodoh, dan prediksi golongan darah, sayang sekali kan? Halooo, mau jadi apa ya anak muda negara ini kalau cuma galau-jomblo-dan-jodoh, jadi bahasan yang terus menerus dibicarakan? Kita butuh postingan yang lebih bermutu dan bisa jadi bahan diskusi yang lebih cerdas. 

Doakan saya dan Mama bisa istiqomah ya. Kalau mau download, bisa search di add friend line : @dao2780o (pake @ ya). Atau scan QR Code di bawah ini dari LINE kamu ya! Thankyouu peoplee!



< > Home
Powered by Blogger.
Passion Journal © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.