Sunday, May 23, 2021

Trying to: Interpret My Own Dream

 Hi there, besok Senin (again). Dan daripada bersusah payah tidur tanpa terlalu banyak kekhawatiran, aku memilih untuk me-list down all my feelings about the dream last night. 


Tadi malam, aku mimpi ketemu Hana kecil. Hana di umur 3-4 tahun. Belum punya adik, tapi uda teges banget jawab pertanyaan orang lain. 

Btw, ini bukan pertama kalinya aku bertemu diriku sendiri versi kecil di mimpi. Sebelumnya aku pernah ketemu Hana kecil di usia SD, mungkin sekitar kelas 4-5 SD. Nangis di dalem kelas, dan aku nonton dari jendela kelas sambil ikut nangis juga. Mimpi yang aneh, tapi waktu itu nggak sempet nulis detail. Padahal sebenernya waktu bangun dari tidur perasaannya super campur aduk. 

Nah agar kejadian serupa tidak terulang kembali, kali ini coba nulis dengan cukup detail mimpi ku semalem. Ideally, aku nulis ini panjang lebar tadi pagi, waktu baru bangun. Untuk menghindari bias memori. Tapi nggak papa lah ya, daripada nggak sama sekali. 

Di awal mimpi, aku masih inget duduk di tengah-tengah ruang tamu khas keluarga arab. Lesehan, pakai karpet tebel dan bantal-bantal kotak. Tiba-tiba Mama masuk ruangan itu sambil gandeng Hana kecil. Mukanya Hana kecil cenderung datar, pakai baju santai (seingetku kaos dan celana pendek), rambutnya keriting agak merah. 

Semua orang menyambut dan mempersilahkan Hana kecil ketemu aku. Aku yang awalnya bingung, memilih untuk menyapa seperti aku biasanya aja ketemu anak kecil. Dia cium tanganku. Kemudian orang-orang yang ada di ruangan itu mulai menjelaskan (berlomba-lomba menjelaskan) tentang Hana kecil ke aku, dan sebaliknya. Aku ketawa dan senyum-senyum aja. 

Ada beberapa percakapan yang aku inget, terkait adik dan profesi. 

Aku tanya ke Hana kecil: Han, kamu punya dua adik ya?
Hana kecil: Hah? Nggak, aku nggak punya adik. 
Aku jelasin lagi: Oh iya ya, belum lahir adiknya, bentar lagi ada Han. Namanya ini dan ini. 
Hana kecil: Oh gitu, kamu kenal?
(kemudian semua orang di satu ruangan itu ketawa)

Terkait profesi
Aku: Han, kalau gede ntar pengen jadi apa?
Hana kecil: Dokter!! (jawabnya lantang, teges)
Aku: Oh iya? Kenapa? Nggak mau yang lain?
Hana kecil: Iya kata Mama, aku cocok jadi dokter
Aku: Oh gitu, tapi gedenya ternyata kamu jadi psikolog Han, bahkan nggak ada keinginan kuliah kedokteran
Hana kecil: Psikolog? Apa itu?
Aku: (ketawa), iya Han, susah jelasinnya. Tapi kamu kayanya enjoy kok. 


Ada momen aku dan Hana kecil pelukan juga. Dan ada momen aku menatapnya dengan penuh kekaguman.

Dan hari ini, full aku habiskan untuk menginterpretasi mimpi itu. 
Kenapa ya? Apa maknanya?

Apa pesan yang berusaha disampaikan tubuhku atau alam tidak bawah sadarku ke aku?


< > Home
Powered by Blogger.
Passion Journal © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.