Saturday, September 10, 2022

And I did It Again - Crying So Hard When The Queen Died

Di post ini, besar harapanku untuk berhasil menguak kenapa aku segitu nangis bombaynya kalau ada kakek atau nenek-nenek meninggal. 

We will see ya, apakah aku berhasil cari tau atau nggak. 

Kemarin, aku bangun pagi dan kaget ngeliat kabar dimana-mana kalo Queen Elizabeth meninggal dunia di umur lebih dari 90 tahun. Selama ini aku suka banget ngeliat beliau, perhatian ama stylenya, suka liat foto-fotonya atau sepak terjangnya. Tapi nggak sampe jadi Royal Family addict gitu ya. Aku cuma enjoying aja, nggak sampai kepo segitunya. 

Tapi dari dulu ngerasa kagum sama beliau, cewek, dari remaja udah jadi queen, sampai sepuh, tua, tapi kadang masih nyetir mobil sendiri dan nggak pake kursi roda. Cewek tangguh yang super tangguh gitu di mataku. Ya meskipun aku tau ya, dibaliknya pasti ada puluhan orang yang bantu, mulai dari sekretaris pribadi, mba di istana, sampai ke dokter paling oke se Inggris buat stand by jaga beliau. 

Tapi hari Jumat pagiku kemarin sungguh kelabu. Hujan sendu gloomy, liat channel TV berita luar dan twitter buat ngikutin updatenya. Nangis sesenggukan ga berhenti, dan ini mengingatkanku ke momen aku nggak bisa berhenti nangis waktu tau Eyang Sapardi meninggal dunia. 

Dan jadi pertanyaan besar, kenapa ya aku segitunya? Ini seperti sebuah pola yang aku harus cari tau kenapa. 

Aku nggak kenal langsung sama mereka. 
Kalau ada orang meninggal, apalagi tokoh, wajar kalau kita ikut sedih, merasa kehilangan.
Tapi aku sampai nangis sesenggukan nggak berhenti, seolah-olah itu kakek nenekku sendiri. 

Kenapa ya?











Apakah Queen Elizabeth ini merepresentasikan sosok ideal yang aku idamkan?
Aku punya nenek (Almh) yang hangat juga, dan aku ngerasa hubunganku sama nenekku selalu spesial. Jadi aku suka ngeliat interaksi antara Queen dengan cucu dan cicitnya. Aku suka gimana Queen tetep berwibawa tapi tetep bisa sweet sebagai nenek yang hangat. Mungkin aku nangis segitunya karena aku kangen nenekku? Karena aku pengen bisa ditemenin beliau lebih lama? Aku pengen cerita banyak update kehidupan ke beliau? Bisa jadi.. 

Melihat hubungan Queen sama suaminya, Prince Philip juga selalu bikin hatiku hangat. Di tahun kemarin waktu Prince Philip meninggal aku nggak nangis sama sekali, tapi cukup deg-degan membayangkan gimana Queen melewati situasi sulit ini. 
Mungkin selama ini aku pengen bisa melihat langsung hubungan yang hangat ini di orang-orang terdekatku, tapi belum ada kesempatan. Aku pengen tau atau diyakinkan kalau hubungan yang survive sampai kakek nenek setua itu, sangat mungkin untuk kejadian. Aku nggak pernah ketemu kakek dari Mama (pasangan almh nenekku), padahal menurut cerita semua orang, he was the sweet guy, warm dad, and super husband. But i am so sad, I can not see their interaction in live. Not even a video, only photos. 

Jadi melihat Queen meninggal, nyusul suaminya di tahun lalu, aku ngerasa nggak ada cute-powerful old couple yang bisa aku nikmatin lagi video atau foto terbarunya. 

Moment jumat kemarin aku nangis sesenggukan nggak berhenti itu karena aku harus merelakan semua bayangan ideal aku tentang couple yang stay together and powerful seperti mereka. 

Mungkin kah itu jawabannya? Maybe ya... 


< > Home
Powered by Blogger.
Passion Journal © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.