Tuesday, October 2, 2018

Face to Face


Storm just coming again at my family. Beberapa hari yang lalu Mama baru ketahuan kena diabetes. Padahal sebelumnya nggak pernah terdeteksi, walaupun udah berkali-kali cek darah. Biasanya cuma ganti-ganti antara kolesterol, darah tinggi, dan asam urat, belum pernah diabetes. Kecewa? Iya. Sedih? Iya. Shocked? Iya. Dan perasaan-perasaan lain yang pasti menyertai. Ternyata responku selain berusaha biasa aja, dan bilang berkali-kali ke Mama kalo diabetes ya cuma perlu koreksi cara konsumsi aja, aku menyimpan perasaan kecewa yang besar, dan berujung pengen marah tiap Mama mulai kecil hati. Di satu sisi aku tau banget kenapa Mama beberapa hari ini kecil hati, tiba-tiba nggak mau makan apa-apa, dan ngeluh sakit perut yang aku tau penyebabnya tidak lain tidak bukan ya karena laper aja. Apalagi kakak perempuannya baru aja meninggal 1 bulan yang lalu karena diabetes. Mama pasti shocked dan rasanya nggak siap kalau harus kena diabetes juga, dengan membayangkan perjuangan di depan akan seperti apa mengacu dengan apa yang sudah dilakukan tanteku. 

Aku jadi uring-uringan, mau konsentrasi buka laptop nggak bisa lama-lama, gampang terdistraksi, rasanya cuma mau scroll hape, kalo nggak inget sama kewajiban-kewajiban yang lain. 

Tapi malam ini, barusan aja, aku berhasil ngobrol face to face sama Mama hampir dua jam-an. Ngobrolin apapun, berusaha rileks biar Mama nggak ngerasa lagi digurui, atau dicemaskan berlebihan. Aku berusaha menyamakan persepsi dengan cerita-cerita tentang kehidupan atau keadaan orang lain yang ada kaitannya sama kita berdua, terus berusaha analisis hal-hal apa yang terjadi sama orang itu, bagaimana ia mengatasi masalahnya, dan berusaha menarik yang baik untuk diterapkan esok hari, juga menjauhi hal-hal yang memang seharusnya dihindari mengingat efek samping yang ditimbulkan.

Mama mau terbuka, cerita perasaannya secara detail, dan aku pun cerita perasaanku menghadapi sikapnya Mama beberapa hari ini. Kadang kalau pembicaraan sudah ke arah yang semakin berat, aku ambil raket nyamuk agar "jumping to another topic" nya terasa tidak memaksa dan tetap smooth, sehingga Mama tetap merasa dihargai. Setelah berjalan dua jam duduk di sofa dan mengobrol panjang lebar, Mama mulai ngantuk dan ajak sholat Isya berjamaah. Dan aku merasa beban yang menggelayuti beberapa hari ini mulai sedikit terangkat. Setidaknya, kalau besok Mama tiba-tiba murung lagi, atau aku yang khawatir berlebihan sampai tidak produktif seperti beberapa hari ini, aku sudah tau obatnya. Sediain waktu buat ngobrol, buang persepsi dan dugaan-dugaan nggak penting, dan ngobrolnya harus benar-benar berkualitas tanpa distraksi dari HP atau TV. 

Sometimes, we just forget that our parent growing old too. We are acting like soo busy with our target, with the milestone that we think we need to achieve. We are so busy growing up. 

Maafin aku ya Ma, kalau sering lupa ngajak ngobrol berkualitas kaya malem ini. 

Image from pinterest, as always.


1 comment:

  1. The emperor casino - Shootercasino
    The emperor casino, open 24 제왕카지노 hours a day, 7 days a week, 7 days a year. หารายได้เสริม The casino is part of the Casino of the Imperium and the Casino 메리트카지노 of Vermilion.

    ReplyDelete

< > Home
Powered by Blogger.
Passion Journal © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.