Sunday, April 1, 2018

Boost My Self Esteem


Hidup ini berat. Totally agree. Tiap hari kita selalu bertaruh sama banyak hal, sama ketakutan-ketakutan kita sendiri, sama tantangan di depan mata yang sama sekali belum ada clue nya, sama kenyataan yang nggak seindah harapan, sama mimpi-mimpi yang kayanya ketinggian tapi pengen banget terwujud. Dan masih banyaaaak hal lainnya. Berat ya?

Self esteem itu rasa percaya akan diri kita sendiri, seberapa besar kita menghargai diri sendiri buat melakukan banyak hal. Dari hal-hal yang kita yakin kita bisa, sampai hal-hal yang buat ngebayanginnya aja kita takut. Nah, masalahnya self esteem ini naik turun. Tugas kita buat terus ngejaga self esteem diri kita masing-masing, biar nggak terlalu rendah banget. Kenapa? karena naikinnya pasti butuh effort yang besar. Dan belum tentu bisa setinggi atau kembali seperti semula, kalau down nya terlalu jauh. 

I have some techniques for boost my self esteem. Kadang cuma dengan berdiri depan cermin, dan ngomong ke diri sendiri kalo hari ini akan berjalan dengan baik. Kadang olahraga habis-habisan, buat memanipulasi otak, kalau-kalau saya nggak percaya diri karena ngerasa perut buncit banget. Ada banyaak hal. Kadang ngefek, kadang juga nggak. Kadang saya nggak inget kalau itu ngefek, bahkan kadang saya nggak sadar kalo self esteem saya lagi rendah. Yah, namanya juga manusia. 

But, i just realise something. When my self esteem going down, i always feel warm talks with my mom about everything that i have past since i was a kid. 

Biasanya, saya akan mulai pembicaraan dengan membahas satu kejadian di masa lalu yang berat bagi saya, misalnya "Mah, inget nggak waktu aku nangis telpon Mama seminggu sebelum UAN SMA?" Dari situ pembicaraan berlanjut, Mama tanya dan konfirmasi ulang, kenapa kok sampai nangis kaya gitu, masalahnya waktu itu apa. Padahal, saya yakin Mama masih inget dengan jelas alasannya kenapa. Kemudian saya akan tanya waktu itu apa yang saya lakuin, kenapa dengan keraguan sebesar itu saya tetep bisa ngejalanin UAN SMA dengan lancar? Lucu ya, saya yang ngelakuin, tapi saya tanya ke Mama. 

Memang, biasanya tiap ada rintangan, Mama pasti ngasih kepercayaan penuh sama anak-anaknya buat ngatasin sendiri. Di akhir, berhasil ataupun gagal ngelewatin rintangan itu, harus setor cerita ke Mama dengan cukup komplit. Upayanya apa saja waktu itu, halangannya apa saja, waktu downnya gimana, waktu berhasil rasanya gimana. Jadi Mama dengan mudahnya menceritakan ulang apa saja yang sudah saya lakuin waktu itu. Daaan, it works. Ngobrol 10 menit, self esteem saya langsung naik berlipat-lipat. 

Berkali-kali saya ngelakuin itu, tapi saya baru sadar sekarang. Sebesar itu manfaatnya buat saya, dan saya lebih memahami diri saya sendiri, kalau tiba-tiba buka obrolan terkait hal itu ke Mama, berarti saat itu saya merasa tidak percaya diri. Saya butuh dikuatkan dengan cerita-cerita Mama tentang apa yang sudah saya lakukan saat menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Tentang cerita saya menghadapi kesulitan, gagal, ataupun berhasil. Mama bagaikan kotak rahasia kehidupan yang menyimpan semua cerita saya dan adek-adek saya. Dan dengan mudahnya membuat pertanyaan-pertanyaan yang membantu saya memahami diri saya sendiri. 

Ya Allah, nikmat terbesar dalam hidup saya, punya Mama seperti Mama. Alhamdulillaah. 

image from pinterest, as always. 

No comments:

Post a Comment

< > Home
Powered by Blogger.
Passion Journal © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.