Sunday, February 12, 2017

YOU NEED TO CALL YOUR FRIENDS...



Weekend ini saya stay di kosan nggak keluar kemana-kemana. Kecuali ke minimarket dan warung padang buat beli makanan. Niat saya rupanya didukung semesta. Hujan terus turun, paling disela jeda cuma beberapa jam, kemudian deras lagi.

Selain ada beberapa tugas yang harus saya selesaikan, saya merasa ada yang kosong dan harus saya isi. Saya rindu teman-teman saya. Saya rindu ngobrol panjang lebar. Saya rindu didengarkan, dan mendengarkan. Saya rindu tertawa karena hal-hal bodoh. Saya ingin diyakinkan kalau proses yang saya pilih ini benar adanya. Saya ingin dikuatkan sebelum minggu-minggu berat akan datang.

Saya telpon dua teman dekat saya weekend ini. Dan rasanya menyenangkan, membuat ringan, dan membuat tidur lebih nyeyak. Sebenarnya, saya lebih menikmati suprise call. Saya meneleponnya tanpa janjian, atau chat sebelumnya. Langsung aja telpon. Meskipun ada resiko nggak diangkat, atau diangkat tapi dia lagi sibuk. Tapi itu menunjukkan kalau saya memang kangen atau saya nggak perlu punya alasan khusus buat menelepon. Saya butuh ngobrol sama dia tanpa alasan khusus.

Tapi untuk dua telepon weekend ini, saya harus membuat janji dulu. Nggak harus sih. Tapi saya memang chat terlebih dulu beberapa hari sebelumnya. Meskipun begitu, saya tetap bisa menjadi diri saya sendiri, saya tetap merasa mengobrol dengan teman saya sedekat dulu. Rasanya tidak ada yang berubah. Saya merasa tidak berjuang sendirian. Saya merasa yang sedang berproses tidak hanya saya sendiri. Kami mengobrol banyak hal, mulai dari kuliah saya, jodoh-jodohan, sampai keluarga.

Saya berhasil cerita ketakutan saya, ide-ide liar saya, pandangan saya tentang politik, tentang hidup, tentang dunia, tanpa merasa terhakimi, atau harus melakukan pembuktian apa-apa. Saya di debat, dan saya mengaku pendapatnya jauh lebih rasional. Saya dinasehati macam-macam, dan saya juga panjang lebar menasehatinya macam-macam. Rasanya tiba-tiba semua menjadi ringan dan menyenangkan.

Dunia ini sangat kejam ketika kamu merasa harus berjuang sendirian. Tapi kalau kamu sadar ada orang lain yang sedang berjuang juga, berproses juga, rasanya dunia nggak jadi sekejam sebelumnya. Apalagi di usia saya dan teman-teman saya yang sedang rawan seperti ini. Rasanya lemah sekali kalau tidak saling menguatkan. Jangan gengsi atau jangan terlalu pikir panjang buat telepon teman lamamu. Mereka juga butuh buat ditelepon, bahkan mungkin sudah menunggu lama teleponmu.

No comments:

Post a Comment

< > Home
Powered by Blogger.
Passion Journal © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.