Friday, May 22, 2015

MY FOURTH #MORNING PAGES

Halo world. Orang yang paling bahagia itu mungkin orang yang paling bisa komitmen dengan waktu yang mereka punya. Saya sih percaya itu. Dan mau berusaha ke arah situ, tapi susah ya. Ada banyak banget tantangannya. Selama ini secara nggak sadar saya sudah melakukan beberapa eksperimen, khususnya waktu tidur buat saya sendiri. Berangkat dari anggapan dan sugesti kalo waktu tidur yang ideal itu antara 7-8 jam. Jam biologis di diri saya pun merasa nggak bisa bangun, atau nggak kuat bangun kalo waktu tidur saya belum tercukupi. Pernah hampir selama seminggu, saya selalu tidur di atas jam 00.30, dan bangun jam 04.30 untuk sholat Shubuh. Rasanya badan ini kaya terbang, nggak napak ke bumi. Nggak kuat nahan, saya tidur lagi sampai jam 08.00 pagi. Harapan saya sih habis itu bisa produktif lagi sampai jam 00.30 malam lagi, dan begitu seterusnya. Saat itu, saya merasa bisa konsentrasi penuh di atas jam 22.00 malam, dan karena waktu-waktu itu terasa mahal, saya merasa rugi kalau harus tidur sebelum kerjaan beres meskipun sampai tengah malam. Berjalan seminggu setelah kebiasaan buruk itu, saya kena tipes sampai lebih dari 3 minggu dan sempat di opname di rumah sakit. Poor habbit. Saya sadar jam biologis itu harus diikutin iramanya, kita nggak bisa asal menentang dan menganggap remeh apa sebenarnya kebutuhan tubuh kita pada jam-jam tersebut. Semua orang punya porsi jam yang sama, sehari hanya memiliki jatah 24 jam, adil rata untuk semua orang. Nggak ada satu orang pun yang bisa membeli waktu dan menambahkan 2 jam lagi di setiap hari-hari mereka. Em, kecuali di film In Time. Ada orang yang bisa memanfaatkan jatah 24 jam itu dengan sangat baik, semua terencana dengan baik. Saat di penghujung hari, semua terasa pas, Semua tugas terselesaikan dengan baik, hubungan antar sesama baik, dan punya waktu yang cukup untuk istirahat. Ideal picture. Ada lagi yang merasa 24 jam itu selalu kurang, nggak sempat telpon mama, nggak sempat ambil laundry, tugas belum selesai, sempat ada sedikit masalah sama teman kantor, dan nggak punya waktu buat istirahat karena deadline semakin mepet. Ada lagi yang ngerasa 24 jam terlalu panjang untuk dilalui, nggak tau harus apa, ngeliat TV ganti-ganti channel sampai bosen, pengen cepat malam terus tidur dari jam 20.00 malam. Ada! Saya pernah baca kalimat yang cukup menampar dari bukuya Austin Kleon, judulnya "Show Your Work", Dia bilang seperti ini "Hari adalah satu-satunya unit waktu yang bisa kucerna. Musim berganti, minggu sepenuhnya rekaan manusia, tetapi hari punya ritme. Matahari terbit, matahari terbenam. Aku bisa menghadapinya". Sejak membaca kalimat itu, saya sadar kalo yang benar-benar nyata adalah hitungan waktu dalam satu hari. 

Saya menulis panjang lebar tentang waktu di atas, sebagai #notetomyself yang sedang berjuang menemukan pola rutinitas terbaik untuk bisa kerja nyaman, mengendalikan bisnis dari rumah. 

No comments:

Post a Comment

< > Home
Powered by Blogger.
Passion Journal © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.