Tuesday, May 19, 2015

MY FIRST #MORNING PAGE

Halo blog, halo everybody. Kemarin saya memberi tanda bookmark ke salah satu tulisan di Medium, dan barusan saat berdiam lama di kamar mandi, saya membaca tulisan itu lagi, dengan khusyu, fokus, dan pelan-pelan. Lalu saya tergerak menyalakan laptop, membuka youtube dan mendengarkan lagu Of Monster and Men, dan menulis di blog ini. Tulisan saya ini adalah morning pages pertama yang saya publikasikan. Setelah saya ingat-ingat, sebenarnya saya sudah beberapa kali menulis di pagi-pagi sebelum melakukan apa-apa. Waktu SMP-SMA apalagi. Morning pages saya biasanya berakhir di buku-buku doodling atau semacam buku harian semi agenda to do list, yang selalu menemani saya di masa-masa itu. Berdasarkan tulisan yang dibuat Julia Cameron, morning pages ini sepanjang 3 halaman dan ditulis pertama kali di pagi hari setelah bangun tidur, sebelum melakukan aktivitas pagi lainnya. Hmm, ini lumayan sulit, karena saat bangun pertama, setelah sholat Shubuh, saya akan sangat sulit tidak tergoda untuk tidur lagi. Kemudian bangun jam 06.00 atau 06.30 atau malah lebih siang dari itu, Maklum, di moment pasca wisuda S1 dan berusaha komitmen untuk bisa menghasilkan uang dari rumah, saya agak kesulitan dengan rutinitas bangun pagi, atau tidak tidur lagi setelah sholat Shubuh. Poor me. Seharusnya saya bisa memanfaatkan waktu pasca Shubuh itu dengan banyak aktivitas yang menyenangkan dan membangun mood. Seperti menulis morning pages, atau menyiapkan segelas jeruk nipis hangat dan buah-buahan untuk sarapan Mama. Oh iya, aturan menulis morning pages ini adalah menulis terus tanpa berpikir terlalu dalam, menulis apapun yang melintas di kepala. Ok i will try. Saya terobsesi untuk hidup sehat, dan sejauh ini saya percaya makanan, minuman, dan cara kita mengkonsumsi itu semua adalah hal-hal yang perlu diperhatikan lebih serius lagi agar tubuh kita bisa selalu fit. Sekitar dua tahun yang lalu, saya berkenalan dengan istilah food combining dari twitter suhu Erikar Lebang. Dan sampai sekarang, meskipun tertatih, meskipun banyak halangan, saya tetap meyakini food combining adalah cara paling masuk akal dan berdampak baik untuk tubuh saya. Setelah sakit tipes hampir sebulan kemarin, saya komitmen untuk menjalankan food combining dengan lebih baik lagi. Dengan lebih memperhatikan detail-detail kecil di dalamnya. Saya yang sekarang menetap di rumah, tinggal dengan Mama, adik perempuan (yang kebetulan lagi libur panjang pasca UAN SMP), dan pembantu merasa sangat percaya diri bisa melakukan food combining ini dengan baik. Makan ada yang masakin, makan ada yang nemenin dan nggak sendirian. Ternyata ini nggak semudah yang saya kira. Mengajak orang lain untuk hidup sehat dan memperhatikan detail dari apapun yang masuk ke mulutnya itu susah. Mama saya misalnya, sudah meyakini kalau sarapan buah itu enak, nggak bikin ngantuk, badan lebih segar, tapi kalau tiba-tiba stock buah di rumah sedikit, ia akan meminta pembantu saya untuk bikin nasi goreng dan merebus telur. Karena ia yakin nggak mungkin berangkat kerja tanpa tenaga, mau tenaga dari buah, eh buahnya sedikit, yaudah nasi aja, dari pada kenapa-kenapa di tempat kerja. Contoh soal lagi tadi pagi, stock buah di rumah tinggal jeruk dan belimbing, saat saya bangun dan Mama siap-siap mau pergi, saya kaget karena di sebelah piring belimbing ada dua onde-onde. Oke saya suka banget sama jajanan pasar yang namanya onde-onde, tapi apa komitmen yang saya buat kemarin lusa sama Mama, kalo kita bakal lebih kenceng melakukan food combining itu kurang jelas? Apa Mama nggak ngerti kalo onde-onde itu bukan termasuk buah-buahan?
Saya terlalu berlebihan ya? Tapi saya sedih banget. Mama termasuk orang yang diperbudak oleh bermacam-macam obat. dari obat darah tinggi yang harus diminum tiap hari, obat antasida semacam Mylanta, obat alergi semacam Citirizen, obat flu semacam Nasafed Plus, obat hormonal, obat pusing semacam Neuralgin, dan banyak lagi. Kemarin lusa kita komitmen kalo kita nggak bisa diperbudak sama obat terus-terusan. Hampir setiap dua hari sekali saya pergi ke apotek. Ada aja obat yang harus dibeli. Saya sedih. Saya sedih karena ternyata komitmen hidup sehat itu susah, dan mengajak orang untuk benar-benar komitmen hidup sehat itu benar-benar susah. Oke, kayanya itu aja morning pages pagi ini. Semoga saya benar-benar bisa komitmen untuk menulis ini dan memposting di blog. I will try. 

No comments:

Post a Comment

< > Home
Powered by Blogger.
Passion Journal © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.